Dalam hidup, manakala kau pertahankan keberanian
untuk terus maju tanpa melihat jurang atau gunung yang menghadang, kau akan
mengerti bahwa penting untuk menjadi pemenang diantara ketidakberanian
orang-orang di sekitarmu. Kau akan benar-benar menciptakan keajaiban dalam
keberanianmu melangkah maju, sebab biasanya Tuhan mengirim malaikat untuk
menerbangkanmu melampaui gunung dan jurang yang di luar kemampuanmu.
Manakala kau pertahankan keberanian
untuk mempercayai diri dan kemampuanmu, kau akan mengemban semua kepercayaan
orang-orang di sekitarmu, yang tidak cukup mempercayai diri dan kemampuan
mereka. Kau akan dengan mudah mau mentorerir ketidakpecayaan mereka terhadap diri
dan kemampuanmu dengan terus bergerak maju.
Manakala kau berani untuk tidak
terlalu lama menunggu, dan lalu bergerak maju untuk mengisi perputaran waktu
dengan menyibukan tanganmu yang menganggur, kau akan mengerti bangaimana
rasanya jika tidak menepati janjimu. Dan kau tidak cukup pandai untuk
membohongi mereka setelah dibohongi, kau juga tidak punya rasa benci meskipun
berada diantara yang senang membenci. Lebih jauh tentang itu, kau tidak ahli
berbicara dan bermain kata, sehingga dianggap tak berpengetahuan.
Manakala kau berani pertahankan
kemenangan dan menerima bencana yang dari luar dugaanmu, kau akan mengerti
bagaimana memberi penilaian terhadap seorang pencopet yang tertangkap tangan
dan seseorang yang menghakimi pencopet itu. Kau juga akan mudah mengenali
bagaimana sosok kebenaran yang dipagari dengan kebohongan sebening kaca. Dan
Kau akan berani memungut sesuatu milikmu yang berharga, yang telah jatuh,
kemudian membentuknya kembali perlahan, agar jauh lebih indah dari sebelumnya.
Manakala kau bisa pertahankan
kemenangan, itu karena kau mengerti cara mencapai kemenangan, dan kau tahu
bagaimana menjaga kemenangan. Sebab kau sudah cukup tahu apa itu kekalahan dan
tahu bagaimana bangkit dan melanjutkan perjalanan setelah jatuh. Kau tidak akan
membiracakan kesalahan orang, sebab kau cukup tahu dan mengerti akan kesalahan
yang kau lakukan di masa lalu.
Manakala kawan dan lawan saling
bercinta tanpa menyakiti, kawan dan lawan berarti bagimu, tanpa ada udang
dibalik batu, dan kau akan mengerti dan tahu betapa berartinya waktu 5 detik
menjelang garis finis, yang sama berharga dengan sebuah kompetisi, dan yang
paling penting, kau menjadi manusia, manusia yang benar-benar manusia.